SISTEM SARAF



PENDAHULUAN
         Sistem saraf tdd :
        Sel 2x saraf.( Neuron)
        Sel 2x penyokong( neuroglia & sel Scwan).
         Neuron : sel 2x sistem saraf khusus peka rangsang yang alami :
        Menerima masukan sensorik / aferen dari :
         Ujung saraf perifer khusus.
         Organ reseptor sensorik.
        Menyalurkan masukan motorik / eferen ke organ efektor yaitu :
          Otot-otot.
          Kelenjar-kelenjar
         Sistem saraf dibagi menjadi :
        Sistem saraf pusat (SSP), tdd :
         Otak.
         Medula spinalis.
        Sistem saraf perifer / tepi, tdd :
         Sistem saraf somatis (SSS) :
         Neuron aferen.
         Neuron eferen.
         Sistem saraf otonom (SSO) :
         Persarafan simpatis.
         Persarafan parasimpatis.
SIRKULASI SEREBRAL
         Darah arteria ke otak disuplai :
        2 arteri karotis interna  ( anterior ).
        2 arteri vertebralis        ( posterior).
Yang merupakan cabang dari lengkung aorta.
         Tr barakiosefalikus  ( arteria inominata ) bercabang menjadi :
        Arteri karotis komunis kanan ( memperdarahi kepala ).
        Arteri subklavia kanan ( perdarahi lengan ).
         Dikiri :
        Arteria karotis komunis kiri.
        Arteria subklavia kiri
Sifat Arteria kepala
  1. Merupakan arteria penghantar ( Konduktif)
    1. Tdd : A.karotis, serebri media,serebri anterior, vertebralis, basilaris, & serebri posterior & cabang-cabangnya.
    2. Membentuk jalinan luas meliputi permukaan otak.
  2. Merupakan arteria penetrans .
    1. Mengalirkan nutrisi dari arteri konduktif.
    2. Masuk dengan sudut tegak lurus.
    3. Menyediakan darah bagi struktur dibawah korteks      kapsula interna, ganglia basalis, dll )
Sirkulasi yang menuju hemisfer : simetris


Masing 2x sisi mendapat suplai sendiri.


Bila aliran normal ke bagian tertentu berkurang


Terbentuk sirkulasi kolateral bertahap.
  1. Sirkulasi kolateral serebral arteria utama  melalui  sirkulus Wilisi.( paling utama ).
  2. Antara arteria karotis interna & eksterna melalui arteria oftalmika.
Cedera SSP
Peningkatan TIK
         Merupakan peningkatan tekanan yang terjadi dalam rongga tengkorak.
         Ruang intrakranial ditempati :
1.      Jaringan otak.( 1400 g).
2.      Darah.(75 ml )
3.      Cairan serebrospinal (LCS).(75ml).

  TEKANAN : 50 – 200 mm H2O. / 4 – 15 mmHg.
lamp 2
CEDERA KEPALA
         Otak dilindungi oleh :
        Rambut.
        Kulit.
        Tulang yang membungkusnya
Pelindung otak I :
         KULIT
         LAPISAN LEMAK & LAPISAN MEMBRAN DALAM:
pembuluh darah besar
         GALEA APONEUROTIKA:
Ruang subaponeurotik yg mengandung:
        Vena emisaria.
        Diploika
PELINDUNG II :
TENGKORAK, tdd :
          Tabula externa,
          Diploe.
          Tabula interna,yang tdd :
Alur yg berisi arteria meningea anterior, media, posterior.


                         perdarahan epidural
PELINDUNG III
MENINGENS:
                                  1.DURAMATER:
         Membran luar liat, semitranslusen, tidak elastis.
         Fs:
1.      Melindungi otak.
2.      Menutupi sinus vena.
3.      Membentuk periosteum tabula interna.
         Melekat erat dengan permukaan dalam tengkorak.
         Mempunyai suplai darah yang kaya.
1.      Bagian tengah & posterior : arteria meningea media ( arteri vertebralis & karotis interna ).
2.      pembuluh anterior & ethmoid : cabang arteri karotis interna ( fossa anterior ).
3.      Arteri meningea posterior (cabang A.oksipitalis) : fossa posterior
                                    2.Arakhnoid
         Dekat dura, tetapi tidak melekat padanya.
         Membran halus, fibrosa, & elastis.
         Ruangan antara ke-2 membran : ruang subdural( potensial)                 perdarahan dapat menyebar bebas, terbatas oleh sawar falks serebri & tentorium.
         Vena 2x pada ruangan ini sedikit jaringan penyokong, mudah cedera & robek.
         Diantara arakhnoid & piamater : ruang subaraknoid.
        Merupakan suatu ruang lebar & mendalam pada tempat tertentu.
        Memungkinkan sirkulasi cairan LCS.
        Pada sinus sagitalis superior & transversal membentuk : “ tonjolan vilus” / “ benda pachioni”, sebagai lintasan untuk mengosongkan cairan LCS ke sistem Vena.

3. Piamater
         Membran halus sangat kaya dengan pembuluh darah halus.
         Merp satu-satunya lapisan meningeal yang masuk kedalam semua sulkus & membungkus semua girus.
         Pada beberapa fisura & sulkus disisi medial hemisfer otak, piamater membentuk sawar antar ventrikel & sulkus atau fisura ( penyokong pleksus koroideus).
Kerusakan otak melalui 2 cara:
  1. Efek langsung trauma pada fungsi otak
                              *            Akibat benda / serpihan tulang, menembus & merobek jaringa otak.
                              *            Energi yang diteruskan ke otak.
                              *            Efek percepatan-perlambatan pada otak.

  1. Efek sekunder trauma yang menyebabkan perubahan neurologik berat.
                              *            Akibat reaksi jaringan terhadap cedera.
                              *            Respon : perubahan isi cairan intrasel & ekstrasel, ekstravasasi darah, peningkatan suplai darah,mobilisasi sel-sel untuk perbaiki & membuang debris selular.
Hematoma epidural
         Sering di regio parieto-temporal.
         Akibat robekan arteri meningea media.
         Ciri : periode “ Interval lusid “.
         Hematoma besar di temporal        


Tekanan lobus temporalis otak ke bawah & dalam
                        
Bagian medial lobus ( unkus & sebagian girus hipokampa)

Herniasi dibawah pinggir tentorium
         Herniasi unkus pada sirkulasi arteri ( formatio retikularis di medula oblongata ) : hilang kesadaran.
         Dilatasi pupil & ptosis ( tekanan pada saraf ).
         Kelemahan respon motorik kntralateral               ( tekanan pada Tr kortikospinalis ).
         Hematoma >>>         isi otak terorong ke arah berlawanan          TIK meningkat        kekakuan deserebrasi &  gangguan vital & fs pernapasan
Hematoma Subdural
         Akibat : ruptur vena dalam ruangan subdural
         Terdiri dari :
        Hematoma subdural akut       :   24-48 jam pertama setelah cedera.
        Hematoma subdural sub akut :   >48 jam - < 2 minggu.
        Hematoma subdural kronik     :          beberapa  minggu, bulan, tahunan setelah cedera pertama.
CEDERA MEDULA SPINALIS
         Daerah lumbal : daerah yang sering alami HNP.
         Etiologi :
        Kandungan air diskus berkurang = bertambahnya usia ( 90 % - 70 % ).
        Serabut –serabut menjadi kasar + hialinisasi = perubahan arah nukleus pulposus melalui anulus.
         Herniasi >>> di kolomna vertebralis ( dari segmen lebih mobil ke kurang mobil) /                 ( lumbosacral junction & servikotorakal junction)
         >>> herniasi diskus terjadi di lumbal ( vertebra L4-L5 atau L5-S1)
        Arah herniasi : >>> posterolateral.
        Radiks saraf di lumbal berjalan miring ke bawah sewaktu keluar melalui for neuralis sehingga herniasi diskus antara L5-S1 akan mempengaruhi radiks saraf S1 daripada L
         Herniasi diskus servikalis = <<< ( melibatkan salah satu diantara ke-3 radiks servikalis bawah
        Gawat o/k : menekan MS ( tergantung protrusi).
        Herniasi lateralis : tekan radiks dibawah diskus.( diskus C5 s/d C6 tekan radiks saraf C6).

TUMOR OTAK
         Tumor otak menyebabkan ganguan neurologik progresif dengan gejala yang berurutan.
        Gangguan fokal oleh tumor.
        Kenaikan TIK.
Gangguan Fokal
            Penekanan pada jaringan otak
            Infiltrasi pada jaringan otak.
            Invasi pada jaringan otak.
            Kerusakan neuron – neuron otak.
            Perubahan suplai darah akibat tekanan.            
            Nekrosis jaringan otak

Peningkatan TIK
         Oleh beberapa faktor :
        Massa >>> dalam tengkorak.
        Edema disekitar tumor.
         Akibat selisih tekanan osmotik.
         Penyerapan cairan tumor.
        Sirkulasi LCS yang berubah.
         Tumor dapat timbulkan perdarahan  + obstruksi vena  + edema akibat : kerusakan sawar darah otak                 volume intrakranial meningkat           TIK meningkat.
TUMOR MEDULA SPINALIS
         Merupakan tumor yang berkembang pada tulang belakang / isinya.
         Diklasifikasikan menurut lokasi tumor terhadap dura & medula spinalis.
         Tumor MS :
        Tumor ekstradural.
        Tumor intradural :
         Tumor ekstrameduler.
         Tumor intrameduler.
Tumor Ekstradural
         Merp metastasis dari lesi primer.
         Kompresi cepat akibat invasi tumor di MS
         Kolaps kolumna vertebralis.
         Kelemahan spastik + hilang sensasi getar & posisi sendi dibawah tingkat lesi.
Tumor Ekstramedular
         Kompresi MS + akar saraf segmen yang terkena.

         Sind Brown  Sequard : disfungsi Tr kortikospinalis + kolumna posterior ipsolateral dibawah tingkat lesi.

         Defisit fs sensorik proprioseptif.

         Kadar protein LCS meningkat.

         Contoh : neurofibroma, meningioma
Tumor Intramedular
         Tumbuh ke bagian tengah dari MS.
         Merusak serabu yang menyilang + neuron 2x substantia grisea.
         Defisit sensorik nyeri + suhu bilateral ( defisit sensorik terdisosiasi).
         Meluas ke Tr kortikospinalis & spinotalamikus. : sensasi nyeri & suhu hilang.
         Nyeri tumpul, impotensi, gangguan sfingter pada ke-2 jenis kelamin.
         Contoh :glioma, ependimoma, astrositoma, oligodendroglioma, hemangioblastoma.



Komentar

Postingan Populer