TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN ANEURISMA ARTERI CEREBRALIS

Original post by : Eka Juliantara
Disadur dari Laporan Kasus Praktek klinik DIV Teknik Radiologi.

CT Angiografi cerebral adalah pemeriksaan radiologi untuk mengevaluasi terutama pembuluh darah besar yang memperdarahi otak termasuk sirkulus wilisi dengan cepat dan kurang dari 10 detik. (Gonzalez, 2006).

     Indikasi pemeriksaan CTA Cerebral menurut Mukherjee (2007) adalah :
1)    Atherosclerosis
2)    Fibromuscular dysplasia
3)    Aneurysms
4)    Pseudoaneurysms
5)    Cervical tumors
     Kontra indikasi CTA Cerebral yaitu :
1)    Alergi kontas dan kegagalan fungsi ginjal 
2)    Hamil
3)    Tidak bisa berbaring
4)    Kesakitan
5)    Terlalu gemuk
     Persiapan Media Kontras
      Media kontras adalah suatu bahan yang digunakan untuk menambah kerapatan organ yang dilalui. Pada pemeriksaan CTA cerebral media kontras yang digunakan yaitu media kontras positif iodium non ionik ater souble (larut dalam air).
      Area pemasukan media kontras pada pemeriksaan CTA cerebral yaitu pada vena antecubital. Prinsip saat melakukan pemeriksaan CTA cerebral yaitu dengan menjaga konsentrasi tinggi media kontras pada pembuluh darah selama fase arteri. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan injector ganda otomatis dengan flow rate tiggi diikuti saline flush.
Beberapa hal-hal perlu diperhatikan dalam pemakaian media kontras:
                1)    Konsentrasi
      Konsentrasi iodium yang digunakan pada pemeriksaan CTA Cerebral menggunakan konsentrasi yang tinggi.  Konsentrasi media kontras merupakan prosentase media kontras dalam 100 ml larutan.
                2)    Viscositas
      Mempengaruhi kemudahan dalam penyuntikan. Dengan pemanasan dapat menurunkan viscositas. Semakin tinggi viscositasnya maka semakin lama penyuntikannya dan semakin sakit.
                3)    Osmolalitas (tekanan Osmotik)
      Merupakan jumlah partikel dalam larutan (mL osmoles/kg air). Jika sama dengan osmolalitas darah (300) disebut isotonik. Umumnya kontras media ionik mempunyai osmolalitas yang tinggi (1200-2200) pengaruh osmolalitas secara klinis adalah sebagai berikut:
a)    Rasa panas, tidak nyaman, nyeri.
b)    Gangguan ginjal
c)    Gangguan keseimbangan elektrolit pada anak-anak.
    Semakin tinggi tekanan osmolalitas semakin jelek tingkat toleransinya pada tubuh dan semakin mendekati nilai osmolalitas darah maka semakin baik toleransinya. (Bae, 2006).
    Persiapan Pasien
       Sebelum melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pasien diminta untuk melakukan pengecekan ureum dan creatinin terlebih dahulu, terutama untuk pasien yang menderita gangguan ginjal, diabetes mellitus, dan penyakit ginjal kronis. Selain itu petugas juga mengevaluasi riwayat alergi pasien seperti alergi terhadap media kontras dan pasien diberi obat anti histamine jika diperlukan. Tidak wajib puasa pada pemeriksaan CTA cerebral, namun untuk mencegah terjadinya refluk dianjurkan untuk puasa. 
      Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala dekat gantry (head first). Atur posisi pasien senyaman mungkin, atur lampu indictor vertical pada MSP pasien, sedangkan indicator horizontal setinggi columna vertebrae cervicalis 4 atau setinggi tyroid cartilage.
Parameter CTA
       Pemeriksaan awal dari CTA ini dimulai dengan membuat topogram dan melakukan area scanning. Menurut Mukherjee (2007) area scanning untuk pemeriksaan CTA Cerebral dimulai dari thoracic aorta hingga cervico-cranial circulatiuon.
      Untuk lebih memudahkan  CTA intra dan ekstra vaskuler  otak, awal scanning topogram diambil langsung dari arcus aorta dan berkhir pada vertex.
  Gambar   Topogram CTA Cervico cerebral vaskuler (Bruening, 2006 )
 
               Injeksi Kontras Media
      Menurut Gonzalez (2006), strategi dalam injeksi kontras dengan bolus tracking yaitu harus dimulai ketika gambaran pohon arteri meningkat, dan scanning harus selesai  sebelum sesuatu kekeruhan yang signifikan pada vena, walaupun secara rutin tidak dapat selalu dicapai karena waktu transit yang relatif pendek, yaitu 2-4 detik kontras sudah pada bed kapiler. Menurut Mukherjee (2007) penyuntikan media kontras dengan mengggunakan bolus tracking, dengan nilai Hounsfield unit (HU) yang digunakan yaitu 50-70, Flow rate 3-5 ml/s.
     Teknik Bolus Tracking
      Fungsi teknik bolus tracking adalah untuk memaksimalkan dalam penggunaan kontras media untuk memvisualisasikan organ dan selain itu teknik bolus tracking untuk membantu penggunaan saat scan klinis hal ini dilakukan dengan scan locator dan tracker. Scan locator digunakan untuk mencari ROI ( Region Of Interest) dan membantu untuk mendapatkan gambaran dengan memperlihatkan penyengatan kontras media, setelah  mendapatkan penyengatan bahan kontras pada area yang telah ditempatkan ROI, proses scanning akan berjalan secara otomatis. Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada teknik bolus tracking terdiri dari tiga tahapan yaitu locator, tracker, dan klinis ( Siemens medical,2007).
      Pada pemeriksaan CTA Cerebral menurut Mukherjee (2007) nilai HU yang digunakan untuk melcak media kontras yaitu 60-70 HU. Letak tracker yang digunakan pada arcus aorta dengan serta scan delay yang digunakan setelah media kontras mencapai nilai HU yaitu 6-10 detik.
h   Reformat Citra
      Reformat citra ditampilkan  dengan slice thickness lebih tipis yaitu 5 mm (Mukherjee, 2007) dan gambar direkonstruksi dengan optimal termasuk pada multiplanar reformat (MPR), maximum intensitas proyeksi (MIP), dan 2D volume rendering (VR) serta 2D dan 3D volume rendering, sehingga memungkinkan untuk CT Angiografi (CTA) dalam mengevaluasi pembuluh darah secara keseluruhan. Hal ini menjadi penting untuk lesi pada titik-titik cabang. Dengan demikian gambar yang harus divisualisasikan meliputi ;
1)    MIP axial , coronal dan sagital.
2)    Perbandingan gambar kontras dan non kontras.
3)    MIP Vetebro basiler system dan MIP arteri carotis.
4)    MIP Anterior Siskulasi Axial dan Coroner.
5)    Rekonstrusi 3D VR dan 2D VR untuk menunjukkan  arteri daerah basis cranii, sirkulasi anterior dan posterior termasuk arteri carotis.
6)    Semua   gambar  yang  didapat  dilakukan  zoom  dan dibuat dalam format yang lebih besar. (Gonzalez, 2006).
    Kriteria Anatomi
      Menurut Muherjee (2007) evaluasi anatomi pembuluh darah yang harus ditampilkan pada pemeriksaan CTA Cerebral yaitu kedua arteri carotis, posterior inferior arteri Cerebral (PICA), arteri basilar, arteri Cerebral posterior, arteri carotis interna (ICA), arteri coroid anterior termasuk ujung ICA, pertengahan arteri cerebri (MCA), arteri communicating anterior, arteri callosomargin dari arteri pericallosal.

CONTOH CITRA CT PADA KASUS ANEURISMA A.CEREBRALIS



MIP Coronal CTA Cerebralis dengan annotasi / labeling pada struktur tertentu

MIP Sagital CTA Cerebralis dengan annotasi / labeling pada struktur tertentu


MIP AXIAL CTA Cerebralis dengan annotasi / labeling pada struktur tertentu

3D Volume rendering Technique (VRT)

Referensi :

Anonim, 2010, Technical Aspect Of CT Vascular Imaging,www.ncbi.nlm.nih.go.id (diakses pada 19 Mei 2016)

Bae K T, 2006, Intravenous Contrast Medium Administration and Scan Timing at CT Angiography, Radiology RadioGraphic RSNA, www.pubs.rsna.org (diakses pada 20 Mei 2016)

Bontrager, Keneth L, 2001, Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy, Fifth Edition, St Louis, Mousby.

Boot Camp, CT Angiography Techniques, www.nasci.org (diakses pada 20 Mei 2016)

Frank, Eugene D, 2007, Merril’s Atlas of Radiographic Positioning and Radiologic Procedures, Volume Two. Eleven Edition. St Louis, Mousby.

Galanski Michael, et.al., 2003, Spiral and Multislice Computed Tomography of the Body, Thieme Inc.

Gonzales, R, 2006, Stroke CT Angiography (CTA), www.mc.vanderbilt.edu (diakses pada 19 Mei 2016)


Komentar

Postingan Populer